Tips : Supaya Sehat Jasmani dan Rohani

1. Makan dan Minum teratur (tentunya yang sehat-sehat ya).
2. Istirahat teratur (bobo jam 10 mlm – 04 pagi).
3. Olahraga pagi dan sore (kurang lebih 30 menit).
4. Selalu semangat untuk belajar (agar melatih otak).
5. Jalin hubungan kekeluargaan, persahabatan dengan orang lain.
6. Jangan berprasangka buruk (tetapi selalu waspada dan harus hati-hati).
7. Bersikap sabar dan ikhlas.
8. Dengerin musik yang disukai kalau perlu bernyanyilah.
9. Refreshing dong!!!, mau jalan-jalan ke mall, main ke pegunungan atau ke pantai, atau tempat-tempat wisata lainnya.
10. Ini yang terpenting jangan sampai meninggalkan ibadah ke YMK.

Hindari Ini untuk Pencernaan Sehat

Perut kembung, konstipasi, atau bersendawa, merupakan sedikit dari gangguan pencernaan yang banyak dialami masyarakat dan membuat mereka harus berurusan dengan dokter atau rasa tidak nyaman sepanjang hari.

Padahal, perubahan pola makan sederhana dan gaya hidup sudah cukup untuk membuat pencernaan kembali normal. Berikut adalah kebiasaan buruk yang sebaiknya Anda hindari untuk memiliki pencernaan yang sehat.

1. Menunda buang air besar
Konstipasi alias kesulitan buang air besar dengan tuntas merupakan masalah yang paling banyak terjadi. Penyebab utamanya kebanyakan karena kita terbiasa menunda keinginan untuk ke belakang, baik karena tidak nyaman dengan toiletnya atau karena merasa rasa mulas nanti akan datang lagi.

“Tubuh kita mencerna sepanjang hari dan setelah kita makan ia akan mengirim sinyal yang pada dasarnya meminta agar ruangan di perut di kosongkan. Dengarkan tubuh Anda,” kata Amanda Pressman, ahli pencernaan.

2. Makan terlalu malam
Makan atau ngemil terlalu dekat dengan waktu tidur bisa meningkatkan rasa nyeri atau panas (heartburn) yang merupakan gejala dari asam lambung berlebih. Hal itu terjadi karena saat kita berbaring datar makanan mudah terdorong kembali ke kerongkongan.

3. Kurang konsumsi serat
Para ahli merekomendasikan agar kita mengonsumsi 25 gram serat setiap hari. Manfaat serat adalah membantu gerakan usus besar lebih teratur sehingga pola BAB juga teratur, dan mencegah sembelit.

4. Kebanyakan air saat makan
Meneguk terlalu banyak air di waktu makan bisa menyebabkan perut kembung seperti halnya kebanyakan makan. Selain itu terlalu banyak minum air juga akan memicu gejala relfux dengan mendorong isi lambung ke kerongkongan. Minum cukup air memang baik untuk mencegah dehidrasi, tetapi hindari terlalu banyak minum saat makan.

5. Membersihkan usus
Sebagian orang merasa mengonsumsi obat-obatan pencahar lebih efektif untuk membersihkan usus. Padahal, dalam kondisi normal sistem pencernaan kita mampu melakukan “pembersihan” itu hanya dengan cukup makan sayur dan buah. Lagipula obat-obatan laksatif atau pencahar bisa menyebabkan adiksi sehingga usus menjadi malas.

Bahaya Terlalu Lama Hirup Aromaterapi

Aromaterapi sudah banyak diakui khasiatnya, terutama untuk meredakan stres bahkan mengembalikan suasana hati. Namun sebaiknya Anda berhati-hati dan membatasi waktu menggunakan aromaterapi karena paparan yang terlalu lama bisa berbahaya.

Aromaterapi dilakukan dengan menghirup uap dari tetesan minyak tumbuh-tumbuhan yang dipanaskan. Setiap aroma minyak tumbuhan itu konon memiliki khasiatnya sendiri.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 100 pekerja Spa di Taipei, Taiwan, diketahui terjadi peningkatan detak jantung dan tekanan darah setelah mereka menghirup aromaterapi selama dua jam.

Pada satu jam pertama menghirup aromaterapi, tekanan darah dan detak jantung para pekerja spa itu turun. Ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa aromaterapi memang menurunkan kadar stres.

Tetapi setelah 120 menit, para peneliti menemukan efek sebaliknya. Tekanan darah sistolik kembali meningkat dan juga detak jantung. “Ini menunjukkan adanya paparan berlebihan dari minyak aromaterapi,” kata peneliti dalam laporannya di The European Journal of Preventive Cardiology.

Penelitian sebelumnya mengaitkan antara peningkatan risiko asma dengan volatile organic compound (VOC) yang memang banyak dipakai dalam aromaterapi. Menghirup VOC itu bisa meningkatkan inflamasi di tubuh dan mengganggu fungsi sistem saraf sehingga berpengaruh pada jantung.

Kendati begitu para peneliti mengatakan bahwa riset lebih mendalam diperlukan untuk memastikan studi ini. Belum pasti juga apakah fluktuasi detak jantung dan tekanan darah yang dialami para responden dalam penelitian ini bisa dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan jantung.

Hindari Stretch Mark saat Hamil

Bagi ibu yang telah melahirkan, biasanya dipusingkan oleh kehadiran stretch mark yang mengganggu dan merusak penampilan. Parahnya lagi, stretch mark ini sangat sulit untuk dihilangkan. Bagaimana agar terhindar atau meminimalkan kehadiran stretch mark pada masa kehamilan dan setelah melahirkan?

Penyebab Stretch Mark

Stretch mark atau guratan ini merupakan timbulnya garis-garis berwarna merah muda pada kulit. Lama kelamaan, garis merah ini akan berubah menjadi garis berwarna putih. Stretch mark muncul karena kulit mengalami peregangan dan elastisitas kulit tidak memadai menangani peregangan yang terjadi. Akibatnya, kulit seperti pecah dan timbul garis-garis atau guratan tersebut.

Pada sebagian besar wanita hamil, stretch mark tidak dapat dielakkan. Biasanya muncul saat usia kehamilan 4-5 bulan. Saat peregangan terjadi, kemunculan stretch mark atau guratan ini biasanya disertai rasa gatal. Jika digaruk secara berlebihan, dapat menyebabkan luka pada kulit. Tetapi, kemunculan stretch mark tergantung keelastisan kulit tiap orang. Jika seseorang memiliki kulit yang elastis, kemungkinan saat hamil dan setelahnya tidak akan timbul stretchmark. Biasanya, ini bersifat genetik. Jika ibu Anda tidak mengalami stretch mark, mungkin Anda dapat terhindar juga dari masalah ini.

Ini merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong. Bagian tubuh inilah yang menjadi tempat favorit munculnya stretch mark. Stretch mark juga dapat terjadi pada seseorang yang sebelumnya mengalami kegemukan dan berubah menjadi kurus.

Pada wanita hamil yang telah melahirkan, garis-garis akan memudar setelah bayi lahir, namun umumnya tidak dapat hilang 100% karena sudah terjadi robekan di bagian jaringan bawah kulit. Itulah, sebabnya kehadiran stretch mark menjadi sesuatu yang menakutkan bagi wanita hamil.

 

Mencegah Stretch Mark

Untuk mencegah atau meminimalkan timbulnya stretch mark, Anda dapat mencoba beberapa tips berikut:

  • Tingkatkan elastisitas kulit dari dalam tubuh

    Caranya dengan mengkonsumsi vitamin dan mineral yang mampu membuat kulit menjadi elastis. Atau, dengan cara alami, Anda dapat memperbanyak konsumsi sayur, buah dan minum air.

  • Pertahankan kulit agar tetap lembab

    Oleskan lotion pada kulit. Atau Anda dapat menggunakan krim anti stretch mark yang khusus untuk wanita hamil. Krim ini biasanya lebih lembap dibandingkan krim biasa. Penggunaan krim dapat dimulai sejak dini, sejak kandungan masih kecil dan belum terjadi perenggangan.

  • Perawatan setelah kelahiran

    Sehabis melahirkan, Anda dapat tetap menggunakan krim tersebut atau menggunakan minyak zaitun atau minyak cendana yang juga dapat melembapkan dan mengurangi bekas stretch mark. Hanya saja, jika telah timbul, biasanya agak sulit untuk hilang sama sekali.

Stretch mark memang dapat mengganggu penampilan. Tetapi, hendaknya ini tidak membuat Anda kehilangan percaya diri. Dengan perawatan dini yang baik, semoga stretch mark yang mengganggu dapat dihindarkan.